Beberapa Hari lagi kita akan memperingati
HUT ke 68 Republik Indonesia. Pada masa kecil dulu ada moment yang sangat
ditunggu-tunggu oleh anak-anak, yaitu ikut lomba tujuh belasan. Berbagai macam
lomba digelar untuk memperingati HUT RI. Lomba permainan semacam ini seakan tak
lekang oleh waktu, buktinya sampai sekarang masih kita saksikan di sekitar
lingkungan rumah kita.
Kalau dicermati, berbagai macam permainanan
dalam lomba tujuh belasan mempunyai makna yang cukup mendalam. Tolong bantu
saya ya, kalau dalam penjelasan di bawah ini ada yang kurang.
1. Lomba makan kerupuk
Kerupuk terikat pada seutas tali, dan
digantung yang tingginya di atas mulut peserta lomba. Aturan main, kedua tangan
tidak boleh memegang tali/kerupuk, untuk itu kedua tangan disembunyikan di
belakang pinggang. Hebohnya, tali gantungan kerap berayun akibat tarikan dari
peserta lain.
Permainan ini mengajarkan kepada kita, di
jaman penjajahan dulu rakyat mengalami kesulitan sandang, pangan dan papan.
Untuk makan yang paling sederhana sekali pun mengalami kesulitan, akibat hasil
panen penduduk diambil paksa oleh penguasa. Akibatnya, banyak rakyat yang
kurang gizi bahkan mati kelaparan.
2. Lomba balap karung
Pemain masuk ke dalam karung, kemudian
dengan lari dengan cara meloncat. Tidak jarang pemain terjatuh
berguling-guling. Karung ini mengingatkan pada saat dijajah oleh Jepang.
Sebagian besar rakyat mengalami penderitaan sangat berat, karena bahan pakaian
sengaja tidak didistribusikan sehingga yang tertinggal hanyalah karung goni
bekas.
Kain yang berserat kasar tersebut
menimbulkan gatal-gatal di kulit karena sebagai sarang kutu. Filosofi
menginjak-injak karung, kita meninggalkan pakaian yang sangat tidak pantas
pakai tersebut. Ada makna lain dari balap karung yaitu betapa sulitnya berlari
ketika kedua kaki terkungkung di dalam karung. Seperti kungkungan penjajah
terhadap kebebasan rakyat untuk kemajuan bangsa Indonesia.
3. Lomba tarik tambang
Makna dari permainan ini bahwa persatuan
sebagai modal utama untuk mengalahkan penjajah/lawan. Permainan ini juga
mengajarkan bagaimana membentuk tim yang kompak dalam menyusun strategi yang
tepat untuk dapat menarik tambang dengan mantap..
4. Lomba panjat pinang.
Biasanya lomba ini digelar sebagai puncak
acara dari aneka perlombaan. Lomba ini sering membuat tawa geli penonton.
Pemanjat yang sudah mencapai ketinggian tertentu harus kembali merosot ke
bawah. Mereka berusaha berkali-kali menggapai hadiah di ujung tiang batang
pinang berlumur oli dan minyak.
Untuk mencapai puncak, mereka harus bekerja
sama saling bahu-membahu. Filosofi permainan ini adalah kebersamaan komponen
bangsa untuk meraih kemerdekaan.
5. Lomba memindahkan belut
Permainan ini memindahkan seekor belut ke
tempat lain. Makna permainan ini, betapa pun sulit dan licinnya belut penjajah
tetap harus diusir dari negeri ini. Perlu kesabaran dan ketekunan.
6. Lomba memasukkan pensil dalam botol
7. Sepak bola sarung bapak2
8. Lomba membawa kelereng dalam sendok
9. Lomba sepeda lambat
Permainan ini merupakan salah satu
permainan yang unik, karena lain daripada perlombaan sepeda biasanya. Dalam
permainan ini peserta yang dinyatakan menang ialah yang paling terakhir
menyentuh garis finis. Akan tetapi karena sepeda yang digunakan ialah sepeda
roda dua sehingga akan sulit menjaga keseimbangan dan apabila kaki peserta
menyentuh tanah dianggap gugur.
Jadi butuh konsentrasi dan kelincahan dalam
mengemudikan sepeda tersebut selambat mungkin tanpa terjatuh.
sumber: Pulsk
No comments:
Post a Comment